Jumat, 15 Januari 2016

Alat Peraga Pembentukan Urin



                                        

      LAPORAN PEMBUATAN ALAT PERAGA
      “PROSES PEMBENTUKAN URINE”

  DI SUSUN:
    INDAH MEGAPUTRI
    GELIS VELA


                          
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KAPUAS SINTANG
TAHUN AKADEMIK 2015/2016

A.Tujuan
1. Untuk membuat alat peraga sederhana sistem urine

B.Rumusan Masalah
1.    Apa sajakah bahan – bahan yang diperlukan dalam membuat alat peraga sederhana pembentukan urine?
2.    Bagaimana langkah – langkah membuat alat peraga pembentukan urine? 

C.Hipotesis 

Proses pembentukan urin terdiri dari tiga tahap yaitu filtrasi, reabsorpsi, dan augmentasi.Semuanya terbentuk di dalam ginjal tepatnya di bagian nefron. Urine adalah salah satu hasil dari sistem ekskresi pada manusia yang merupakan hasil penyaringan darah oleh ginjal. Urine mengandung zat-zat berbahaya yang harus dikeluarkan oleh tubuh. Berikut adalah 3 proses pembentukan urine.

1. Filtrasi (Penyaringan)

   Filtrasi merupakan perpindahan cairan dari glomelurus menuju ke ruang kapsula bowman dengan menembus membran filtrasi. Membran filtrasi terdiri dari tiga lapisan, yaitu sel endotelium glomelurus, membran basiler, dan epitel kapsula bowman. Tahap ini adalah proses pertama dalam pembentukan urine.Darah dari arteriol masuk ke dalam glomerulus dan kandungan air, glukosa, urea, garam, urea, asam amino, dll lolos ke penyaringan dan menuju ke tubulus.
      Glomerulus adalah kapiler darah yang bergelung-gelung di dalam kapsula bowman. Ukuran saringan pada glomerulus membuat protein dan sel darah tidak bisa masuk ke tubulus. Pada glomerulus terdapat sel-sel endotelium yang berfungsi untuk memudahkan proses penyaringan.Filtrasi menghasilkan urine primer/filtrat glomerulus yang masih mengandung zat-zat yang masih bermanfaat seperti glukosa, garam, dan asam amino. Urin primer mengandung zat yang hampir sama dengan cairan yang menembus kapiler menuju ke ruang antar sel. Dalam keadaan normal, urin primer tidak mengandung eritrosit, tetapi mengandung protein yang kadarnya kurang dari 0,03%.
     Kandungan elektrolit (senyawa yang larutannya merupakan pengantar listrik) dan kristaloid (kristal halus yang terbentuk dari protein) dari urin primer juga hampir sama dengan cairan jaringan. Kadar anion di dalam urin primer termasuk ion Cl- dan ion HCO3-, lebih tinggi 5% daripada kadar anion plasma, sedangkan kadar kationnya lebih rendah 5% daripada kation plasma. selain itu urin primer mengandung glukosa, garam-garam, natrium, kalium, dan asam amino.

2. Reabsorpsi (Penyerapan Kembali)

    Reabsorpsi terjadi di dalam tubulus kontortus proksimal dan dilakukan oleh sel-sel epitelium di tubulus tersebut. Fungsinya adalah untuk menyerap kembali zat-zat di urine primer yang masih bermanfaat bagi tubuh seperti glukosa, asam amino, dan ion-ion .Air akan diserap kembali melalui proses osmosis di tubulus dan lengkung henle. Zat-zat yang masih berguna itu akan masuk ke pembuluh darah yang mengelilingi tubulus. Hasil dari reabsorpsi adalah urine sekunder/filtrat tubulus yang kadar ureanya lebih tinggi dari urine primer.
Urine sekunder masuk ke lengkung henle.Pada tahap ini terjadi osmosis air di lengkung henle desenden sehingga volume urin sekunder berkurang dan menjadi pekat. Ketika urine sekunder mencapai lengkung henle asenden, garam Na+ dipompa keluar dari tubulus, sehingga urea menjadi lebih pekat.

3. Augmentasi (Pengumpulan)

    Setelah melewati lengkung henle, urine sekunder akan memasuki tahap augmentasi yang terjadi di tubulus kontortus distal. Disini akan terjadi pengeluaran zat sisa oleh darah seperti H+, K+, NH3, dan kreatinin. Ion H+ dikeluarkan untuk menjaga pH darah. Proses augmentasi menghasilkan urine sesungguhnya yang sedikit mengandung air.Urine sesungguhnya mengandung urea, asam urine, amonia, sisa-sisa pembongkaran protein, dan zat-zat yang berlebihan dalam darah seperti vitamin, obat-obatan, hormon, serta garam mineral.
Kemudian urine sesungguhnya akan menuju tubulus kolektivus untuk dibawa menuju pelvis yang kemudian menuju kandung kemih (vesika urinaria) melalui ureter. Urine inilah yang akan keluar menuju tubuh melalui uretra.

D . Alat dan Bahan
  1. botol bekas
  2. kaleng bekas
  3. selang kecil
  4. 3 buah kayu  penyangga
  5. selang agak besar
  6. steroform
  7. kertas
  E.Langkah – langkah Kegiatan
  1. Potong botol bekas menjadi dua bagian dan ambil bagian atasnya beserta tutupnya, kemudian berilah lubang kecil pada bagian tutupnya seukuran selang yang telah dipersiapkan.
  2. Siapkan kaleng plastik bekas yang mempunyai tutup , kemudian berilah lubang pada bagian tutupnya seukuran dengan selang yang telah disiapkan.
  3. Potong tiga buah kayu berukuran sama , kemudian rekatkan dengan posisi berdiri  pada steroform , sebagai penyangga.
  4. Masukkan selang pada botol bekas , melalui lubang yang telah dibuat tadi , dengan posisi menghadap ke atas, kemudian rekatkan pada kayu penyangga pertama.
  5. Lilitkan selang pada kayu penyangga kedua kemudian dililitkan lagi pada kayu penyangga ketiga yang akhirnya bermuara pada kaleng bekas.
  6. Namun sebelumnya letakkan selang yang agak besar diatas kaleng bekas.
  7. Tulislah nama-nama proses pada pembentukan urine di kertas yang telah disiapkan , kemudian rekatkan pada bagian skemanya. 
G.Gambar
   









Tidak ada komentar:

Posting Komentar