LAPORAN PEMBUATAN ALAT PERAGA
“PROSES PEMBENTUKAN URINE”
DI SUSUN:
INDAH MEGAPUTRI
GELIS VELA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KAPUAS SINTANG
TAHUN AKADEMIK 2015/2016
UNIVERSITAS KAPUAS SINTANG
TAHUN AKADEMIK 2015/2016
A.Tujuan
1. Untuk membuat alat peraga sederhana sistem urine
B.Rumusan Masalah
1. Apa sajakah
bahan – bahan yang diperlukan dalam membuat alat peraga sederhana pembentukan urine?
2. Bagaimana
langkah – langkah membuat alat peraga pembentukan urine?
C.Hipotesis
Proses pembentukan urin terdiri dari tiga tahap yaitu filtrasi, reabsorpsi, dan augmentasi.Semuanya terbentuk di dalam ginjal tepatnya di bagian nefron. Urine adalah salah satu hasil dari sistem ekskresi pada manusia yang merupakan hasil penyaringan darah oleh ginjal. Urine mengandung zat-zat berbahaya yang harus dikeluarkan oleh tubuh. Berikut adalah 3 proses pembentukan urine.
C.Hipotesis
Proses pembentukan urin terdiri dari tiga tahap yaitu filtrasi, reabsorpsi, dan augmentasi.Semuanya terbentuk di dalam ginjal tepatnya di bagian nefron. Urine adalah salah satu hasil dari sistem ekskresi pada manusia yang merupakan hasil penyaringan darah oleh ginjal. Urine mengandung zat-zat berbahaya yang harus dikeluarkan oleh tubuh. Berikut adalah 3 proses pembentukan urine.
1. Filtrasi (Penyaringan)
Filtrasi merupakan perpindahan cairan dari glomelurus menuju ke ruang kapsula bowman dengan
menembus membran filtrasi. Membran filtrasi terdiri dari tiga lapisan,
yaitu sel endotelium glomelurus, membran basiler, dan epitel kapsula
bowman. Tahap ini adalah proses pertama dalam pembentukan urine.Darah
dari arteriol masuk ke dalam glomerulus dan kandungan air, glukosa,
urea, garam, urea, asam amino, dll lolos ke penyaringan dan menuju ke
tubulus.
Glomerulus adalah kapiler darah yang
bergelung-gelung di dalam kapsula bowman. Ukuran saringan pada
glomerulus membuat protein dan sel
darah tidak bisa masuk ke tubulus. Pada glomerulus terdapat sel-sel
endotelium yang berfungsi untuk memudahkan proses penyaringan.Filtrasi
menghasilkan urine primer/filtrat glomerulus yang masih mengandung
zat-zat yang masih bermanfaat seperti glukosa, garam, dan asam amino.
Urin primer mengandung zat yang hampir sama dengan cairan yang menembus
kapiler menuju ke ruang antar sel. Dalam keadaan normal, urin primer
tidak mengandung eritrosit, tetapi mengandung protein yang kadarnya
kurang dari 0,03%.
Kandungan elektrolit (senyawa yang larutannya merupakan pengantar listrik) dan kristaloid (kristal halus yang terbentuk dari protein) dari urin primer juga hampir sama dengan cairan jaringan. Kadar anion di dalam urin primer termasuk ion Cl- dan ion HCO3-, lebih tinggi 5% daripada kadar anion plasma, sedangkan kadar kationnya lebih rendah 5% daripada kation plasma. selain itu urin primer mengandung glukosa, garam-garam, natrium, kalium, dan asam amino.
Kandungan elektrolit (senyawa yang larutannya merupakan pengantar listrik) dan kristaloid (kristal halus yang terbentuk dari protein) dari urin primer juga hampir sama dengan cairan jaringan. Kadar anion di dalam urin primer termasuk ion Cl- dan ion HCO3-, lebih tinggi 5% daripada kadar anion plasma, sedangkan kadar kationnya lebih rendah 5% daripada kation plasma. selain itu urin primer mengandung glukosa, garam-garam, natrium, kalium, dan asam amino.
2. Reabsorpsi (Penyerapan Kembali)
Reabsorpsi
terjadi di dalam tubulus kontortus proksimal dan dilakukan oleh sel-sel
epitelium di tubulus tersebut. Fungsinya adalah untuk menyerap kembali
zat-zat di urine primer yang masih bermanfaat bagi tubuh seperti
glukosa, asam amino, dan ion-ion .Air akan diserap kembali melalui proses osmosis di tubulus dan lengkung
henle. Zat-zat yang masih berguna itu akan masuk ke pembuluh darah yang
mengelilingi tubulus. Hasil dari reabsorpsi adalah urine
sekunder/filtrat tubulus yang kadar ureanya lebih tinggi dari urine
primer.
Urine sekunder masuk ke lengkung
henle.Pada tahap ini terjadi osmosis air di lengkung henle desenden
sehingga volume urin sekunder berkurang dan menjadi pekat. Ketika urine
sekunder mencapai lengkung henle asenden, garam Na+ dipompa keluar dari tubulus, sehingga urea menjadi lebih pekat.
3. Augmentasi (Pengumpulan)
Setelah melewati lengkung henle, urine sekunder akan memasuki tahap
augmentasi yang terjadi di tubulus kontortus distal. Disini akan terjadi
pengeluaran zat sisa oleh darah seperti H+, K+, NH3, dan kreatinin. Ion
H+ dikeluarkan untuk menjaga pH darah. Proses augmentasi menghasilkan
urine sesungguhnya yang sedikit mengandung air.Urine sesungguhnya mengandung urea, asam urine, amonia, sisa-sisa
pembongkaran protein, dan zat-zat yang berlebihan dalam darah seperti
vitamin, obat-obatan, hormon, serta garam mineral.
Kemudian urine sesungguhnya akan menuju tubulus kolektivus untuk dibawa menuju pelvis yang kemudian menuju kandung kemih (vesika urinaria) melalui ureter. Urine inilah yang akan keluar menuju tubuh melalui uretra.
D . Alat dan Bahan
- botol bekas
- kaleng bekas
- selang kecil
- 3 buah kayu penyangga
- selang agak besar
- steroform
- kertas
E.Langkah – langkah Kegiatan
- Potong botol bekas menjadi dua bagian dan ambil bagian atasnya beserta tutupnya, kemudian berilah lubang kecil pada bagian tutupnya seukuran selang yang telah dipersiapkan.
- Siapkan kaleng plastik bekas yang mempunyai tutup , kemudian berilah lubang pada bagian tutupnya seukuran dengan selang yang telah disiapkan.
- Potong tiga buah kayu berukuran sama , kemudian rekatkan dengan posisi berdiri pada steroform , sebagai penyangga.
- Masukkan selang pada botol bekas , melalui lubang yang telah dibuat tadi , dengan posisi menghadap ke atas, kemudian rekatkan pada kayu penyangga pertama.
- Lilitkan selang pada kayu penyangga kedua kemudian dililitkan lagi pada kayu penyangga ketiga yang akhirnya bermuara pada kaleng bekas.
- Namun sebelumnya letakkan selang yang agak besar diatas kaleng bekas.
- Tulislah nama-nama proses pada pembentukan urine di kertas yang telah disiapkan , kemudian rekatkan pada bagian skemanya.
G.Gambar

Tidak ada komentar:
Posting Komentar